Kiai Masngudin adalah tokoh agama yang berpengaruh dari Desa Bendosari, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Sebagai seorang santri, ia menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo di Desa Lirboyo Kediri, serta di Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam Udanawu, Kabupaten Blitar. Selain itu, ia juga merupakan alumnus Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo, Kediri.

Kiai Masngudin pernah menjabat sebagai pengurus anak cabang Nahdlatul Ulama di Kecamatan Kras, posisi yang masih diembannya hingga kini. Meskipun sempat mendapat tawaran untuk bergabung di DPR Kabupaten Kediri, ia memilih mengundurkan diri karena tidak ingin terlibat dalam dunia politik.

Salah satu kontribusi besar Kiai Masngudin adalah usulannya untuk membangun Masjid Baiturrohim. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh kekecewaannya terhadap kepemimpinan masjid sebelumnya yang sering memilih petugas khutbah Jumat secara sembarangan tanpa mempertimbangkan kompetensi dan pengetahuan agama. Bersama tokoh-tokoh lainnya seperti Hj. Maskur, Mbah Hermun, Mbah Syaid, Mbah Ian, dan Mbah Katimin, Kiai Masngudin berhasil merealisasikan pembangunan Masjid Baiturrohim.

Sebagai seorang kiai yang berdedikasi pada pendidikan agama, Kiai Masngudin juga mengajar mengaji di rumahnya. Aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan intelegensi agama di kalangan anak-anak desa. Namun, seiring berjalannya waktu, ia bersama para tokoh lain berargumen untuk mendirikan sebuah Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) agar bisa menampung lebih banyak murid. Dari gagasan ini, terbangunlah TPQ Nabatul Hadi yang hingga kini masih aktif dan banyak diminati oleh anak-anak desa.

Selain TPQ, Kiai Masngudin juga memiliki argumen untuk mendirikan sekolah formal bagi anak-anak kecil. Berdasarkan ide ini, didirikanlah RA NU Roudlotur Rohim Kromasan yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan formal bagi anak-anak usia dini.

Melihat kerja keras Kiai Masngudin dalam menyebarkan ilmu dan membangun fasilitas pendidikan serta tempat ibadah, kita seharusnya lebih menghargai dan menjaga hasil jerih payahnya. Upaya beliau tidak hanya menunjang perkembangan desa, tetapi juga memperkuat fondasi pendidikan agama di kalangan generasi muda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *